Resume Seminar Ada Apa Dengan Cinta dan Sabarmu Bunda? (Part 2)

Assalamualaikum!

(Sudah baca post part 1-nya? Kalo langsung baca post ini, bisa bingung, lho. yuk di cek dulu postingan sebelumnya http://nadyavaizal.blogspot.co.id/2016/11/resume-seminar-ada-apa-dengan-cinta-dan.html?m=1 :D)



"Dalam banyak kasus, pemasalahan pergaulan bebas pada anak, diawali dari merenggangnya hubungan mereka dengan orang tuanya. Kerenggangan-kerenggangan tersebut biasanya diawali dari komunikasi yang menyimpang antara orang tua dan anak. Juga konflik yang terjadi bertahun-tahun antara orang tua dan anak sehingga menguras emosi kedua belah pihak." Ujar teh Kiki, menjelaskan.

Btw, apa sih komunikasi menyimpang? Ada 12 gaya populer komunikasi menyimpang, yang in syaa Allah akan saya bahas di thread berbeda yaa, its worth to post!

Menurut teh Kiki, ketika konflik tersebut terjadi, maka muncullah kondisi-kondisi (yang kurang lebih) sebagai berikut:
a. Anak akhirnya menjauh dari orang tua.
b. Anak malas/tidak menikmati bahkan tidak mau berbagi dan bercerita dengan orang tua.
c. Anak cenderung kesal dan denying terhadap kata-kata orang tua.
d. Anak sulit menuruti perintah orang tua.

Banyak anak-anak yang dirinya, hatinya, atau baktinya menjauh dari orang tua karena orang tua lebih sering bersikap "mempersulit" keadaan atau tidak menyelesaikan masalah (yang-malah-menambah-masalah-baru dengan gaya komunikasi menyimpangnya).

Ketika keadaan diatas terjadi, maka bisa saja muncul konflik baru: 
a. Anak semakin menjauh dari nilai-nilai kebaikan
b. Anak semakin menjauh dari koridor syariat Allah

Yangmana, salah satu efeknya ialah anak-anak/remaja memilih untuk menyalurkan rasa cinta mereka dalam bentuk pergaulan bebas. Naudzu billahi min dzaliik.

Lalu teh Kiki bertanya kepada audiens, "Mengapa banyak anak-anak yang bersikap "nyentrik", lebay bahkan menyimpang?"

Inilah jawaban atas pertanyaan teh Kiki:

Salah satu kebutuhan anak adalah 3P (penerimaan, penghargaan, pujian).

- Jika mereka tidak mendapatkan hal ini (3P, penerimaan, penghargaan, pujian) dirumah, mereka akan mencari di tempat lain. 
- Jika mereka tidak merasa di terima apa adanya di dalam rumah, mereka akan berperilaku yang tidak apa adanya di lingkungan luar agar diterima dilingkungannya. 
- Jika mereka tidak pernah mendapatkan penghargaan di dalam rumah, mereka akan berperilaku yang tak biasa demi mendapatkan penghargaan di lingkungannya. 
- Jika mereka tidak pernah mendapatkan perhatian berupa pujian dalam keluarganya, mereka akan mencari perhatian demi mendapatkan pujian dilingkungannya. 
- Jika mereka (anak) tidak terpenuhi cintanya di dalam rumah, mereka akan mencari pihak lain yang bisa memuaskan rasa hausnya akan cinta. - Jika mereka tidak mendapatkan sosok yang melindungi, mengayomi dan mengasihi di dalam rumah, mereka akan mecari sosok lain yang memebuhi kebutuhannya di lingkungannya.

Jadi, memang seperti apa mereka saat ini/nanti, sangat dipengaruhi oleh seperti apa pihak yang paling sering berinteraksi dengannya. 
Seperti apa mereka, juga sangat di pengaruhi oleh apa saja yang mereka pikirkan. 
Seperti apa pikiran mereka adalah seperti apa yang dominan mereka lihat dan mereka dengar.

Tentu saja, sesuatu yang kita cintai akan lebih dominan untuk mempengaruhi tindak tanduk kita/anak kita baik secara langsung/tidak langsung. Manusia selalu berusaha melakukan apapun yang diinginkan oleh sesuatu/seseorang yang mereka cinta, begitupun anak-anak. Maka jika kita sebagai orang tuanya ingin lebih banyak mempengaruhi anak anak kita, buatlah mereka cinta pada kita. 

Maka penuhilah mereka, anak-anak dengan Cinta Sebelum mereka haus akan Cinta.

“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)

Jangan Biarkan Allah Cemburu, melihat mereka merusak fitrahnya dengan cara menyalurkan cinta dengan cara dan pihak yang salah.

Buatlah mereka cinta kepada Alquran dan Alhadits, agar ayat-ayat suci yang dominan menghiasi sendi-sendi kehidupan serta perilaku mereka. Semangatlah dalam jihad ini, yakni menanamkan cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW dalam hati anak-anak kita melebihi rasa cintanya terhadap sesuatupun. Semoga kelak mereka tidak terperosok dalam fitnah-fitnah cinta yang buta. Mudah-mudahan dengan usaha yang mungkin tidak seberapa ini bagi Allah, anak-anak kita yang diarahkan ini bisa memiliki konsep diri dan konsep hidup yang benar, menjadikan Rasulullah saw sebagai teladan akan menjaga rasa cinta mereka terhadap lawan jenis karena Allah SWT. Memilih orang yang dicinta sesuai kesukaannya Allah. Menyalurkan rasa cinta mereka dengan jalan pilihan Allah. 

Aamiin ya Robbal 'alamiin.

(Bersambung)
Jangan lupa baca post berikutnya yaaa :")

0 comments:

Post a Comment

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon